REJUNO.DESA.ID - Unesa.ac.id, SURABAYA-Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, yang terdiri atas Penasihat: Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd., Koordinator Desa: Iman Pasu Marganda Hadiarto Purba, S.H., Μ.Η., Mi’rojul Huda, S.IP, M.IP., Silkania Swarizona, S.I.P., Μ.Ι.Ρ., Jauhar Wahyuni, M.I.Kom., Raden Roro Maha Kalyana Mitta Anggoro, S.Pd., M.Pd., dan Dr. Hendri Prastiyono, M.Pd., sukses merintis 7 Desa Pancasila, di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Ke tujuh desa tersebut diantaranya adalah; 1) Kelurahan Kalijaten, Kabupaten Sidoarjo. 2) Desa Watutulis, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo. 3) Desa Paciran, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. 4) Desa Genilangit, Kabupaten Magetan. 5) Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. 5) Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, dan 6) Desa Widodaren, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi.
Unesa memulai Rintisan Desa Pancasila sejak 2020, sementara untuk Desa Rejuno ini baru pertama kali pada tahun ini, tema yang diangkat tahun ini adalah mengimplementasikan Asta Cita terkait karakter dan jati diri bangsa. Tema ini dipilih untuk memberikan kesadaran masyarakat bahwa dengan memiliki karakter dan jati diri bangsa maka negara juga akan berkarakter dan memiliki jati diri.
Dalam acara “Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa dalam Implementasi Asta Cita” di Aula Balai Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, pada Selasa, 16 Juni 2025. Plt. Sekretaris Desa, Purnomo, S.E., mengatakan potensi Desa Rejuno yakni memiliki budaya yang yang kuat. Desa Rejuno memiliki situs budaya berupa punden dan petilasan serta terdapat budaya sinoman yakni membantu gotong royong ketika acara mendirikan rumah atau hajatan oleh warga desa.
“kami berharap, potensi budaya lokal yang kami miliki dapat dioptimalkan, dan dimanfaatkan dalam menjaga persatuan dan kesatuan agar tidak terjadi perpecahan, selain itu, budaya ini bisa dipromosikan lebih luas karena saat ini kan era-nya sudah digital sehingga UNESA juga bisa membimbing kami dalam meningkatkan promosi dan pengenalan desa kami agar dikenal masyarakat secara luas melalui media sosial” terangnya.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center UNESA, Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd., menuturkan terdapat dua desa di Ngawi yang menjadi tujuan PKM Pancasila yakni Desa Rejuno dan Desa Widodaren. Dengan komitmen agar perguruan tinggi bukan lagi menara gading yang hanya berada di puncak peradaban, sehingga perguruan tinggi tidak bisa berjalan sendiri dalam membangun bangsa.
“7 desa ini dapat menjadi percontohan, program ini selaras dan mengimplementasikan program Asta Cita yakni terkait “karakter dan jati diri bangsa”, kalau desanya kuat maka negaranya kuat, kalau desanya toleransi maka negaranya juga toleran, kalau di desa tidak ada gotong royong maka negara juga tidak. Artinya pembangunan itu dari desa, desa adalah subjek bukan objek, desa adalah tulang punggung negara” jelas pria kelahiran Kebumen itu.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan, peogram ini masih berbentuk rintisan karena untuk menetapkan sebuah desa menjadi desa Pancasila harus berkoordinasi lebih lanjut bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Untuk itu, kedepan akan berfokus menjadikan 7 Rintisan Desa Pancasila termasuk Desa Rejuno ini sebagai desa binaan melalui pendampingan berkelanjutan. Selain itu ke depan Desa Rejuno akan menjadi salah satu tujuan KKN-T bertema Pancasila kepada mahasiswa sehingga program pengabdian masyarakat ini dapat terus berkelanjutan dan diperkuat dengan KKN-T Pancasila.
“Tadi disampaikan Pak Sekdes terkait peningkatan potensi budaya lokal, jangan sampai desa-desa disusupi paham-paham radikal, paham-paham intoleran, dan lain-lain. Sehingga penguatan toleransi agar masyarakat tetap dapat menjaga budayanya” tukasnya.