REJUNO.DESA.ID - Dalam suatu kesempatan Moch nur salam,sekretaris desa rejuno menuturkan bahwa Pepatah Jawa ini memiliki makna yang cukup mengerikan yaitu satu sentuhan dahi, selebar satu jari, bumi bertaruh kematian. Secara luas berarti bahwa satu sentuhan dahi dan selebar satu jari, pengurangan pada ukuran tanah ( bumi) akan dibayar dengan kematian (Pati).tuturnya dengan nada filosofis.
Pepatah diatas sebenarnya menggambarkan bahwa tanah dan kehormatan adalah harga diri bagi orang jawa yang sangat penting.bahkan orang mempertahankan itu semua sanggup mempertaruhkan nyawanya.sentuhan di dahi oleh orang lain bagi orang jawa merupakan sebuah penghinaan.demikian pula atas penyerobotan ukuran kepemilikan tanah walaupun hanya selebar jari tangan.sadumuk bathuk juga dapat diartikan sebagai seorang laki laki/ perempuan yang telah menjadi sepasang suami istri pantang disentuh dan dicolek orang lain.bukan masalah rugi secari fisik,namun itu semua merupakan suatu kehormatan dan harga diri.jika keduanya di langgar, boleh jadi nyawa yang akan menjadi taruhannya.jelasnya.
Namun seiring kemajuan peradaban masyarakat dan didukung dengan kemajuan penatagunaan tanah oleh badan pertanahan Nasional dengan berbagai macam program kegiatan pensertifikan tanah sebagai dokumen kepemilikan hak atas tanah , maka pepatah tersebut dapat di tekan dan bahkan sudah sangat jarang terjadi.selain dari pada itu warga masyarakat saat ini lebih mengutamakan azas musyawarah yang di jembatani oleh perangkat desa dalam menyelesaikan batas tanah. Pungkas nya.