REJUNO.DESA.ID - Kepala Urusan Keuangan,Purnomo SE. mencatat realisasi belanja desa per 15 Desember 2022 sudah mencapai Rp 2,684 milyard. Anggaran tersebut sudah 93,52 persen dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) 2022 sebesar Rp 2,869 milyard.
"Menurut perhitungan kami sampai hari ini, (realisasi) APBDesa secara keseluruhan sudah mencapai sekitar 93,52 persen realisasinya," katanya
Purnomo,SE. menerangkan jika dana yang sudah ditransfer pusat yakni DD ( Dana Desa) dan Pemerintah Daerah kabupaten Ngawi sudah terealisasi dengan baik. Hal tersebut disampaikan kepada sekretaris desa saat di tanya sejauh mana realisasi APBDesa tahun anggaran 2022 yang tinggal 2 pekan ini.
"Realisasi pendapatan transfer dari pusat dan daerah sudah mencapai 96,65 persen. Sementara untuk pendapatan asli desa (PADes) belum mencapai realisasi 100 persen. Hal ini disebabkan karena retribusi kios desa masih banyak yang belum bayar," kata dia.
Moh.Nur Salam Sekretaris Desa mengungkapkan bahwa, tugas Pemerintah Desa adalah bagaimana melakukan belanja desa untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, sehingga multiplier effect (pengaruh yang meluas) bisa dinikmati oleh warga masyarakat yaitu kesejahteraan.
Untuk itu pihaknya selaku koordinator PPKD telah berupaya mendorong para Kaur dan Kasi selaku Pelaksana Kegiatan Anggaran (PKA) untuk mempercepat realisasi kegiatan, dan selanjutnya melakukan penyerapan dana yang sudah ditransfer oleh pusat dan daerah ke RKD, melalui SPP dilampiri dengan bukti traksaksi. hal ini harus dilakukan karena pengelolaan keuangan desa menggunakan metode/berbasis kas. Apalagi tahun anggaran 2022 akan berakhir dalam waktu 2 pekan.
"Itu realisasi yang akan kita dorong terus," katanya
Sekretaris Desa bercerita, sampai dengan tanggal 15 Desember 2022 ini untuk belanja pegawai sudah terealisasi 99,08 persen atau sebesar Rp 614,146 juta, untuk belanja barang dan jasa sebesar 465,293 juta atau 74,65 persen,untuk belanja modal sebesar Rp 1,089 milyard atau 99,33 persen sedangkan untuk belanja tak terduga sebesar Rp 515,277 juta atau 97,66 persen.
"Belanja barang dan jasa dari 8% pagu dana desa tidak dipindahkan menjadi belanja yang berhubungan dengan perlindungan sosial.hal tersebut yang nantinya menjadi SiLPA setelah tanggal 31 desember yang merupakan closing date di RKD," jelas Mbah carik biasa disapa.
Total belanja dalam APBDesa sampai pertengahan Desember mencapai Rp 2,683 milyard atau hanya 93,52 persen dari alokasi APBDesa. Sementara ini sudah memasuki bulan terakhir di tahun 2022.
"Artinya Desember masih ada ruang untuk memaksimalkan belanja dan realisasi selama 2 pekan," kata sekdes yang sudah 27 tahun menjabat ini.
Mengingat masih ada 6,58 persen anggaran yang belum direalisasikan, maka kami meminta kepada para kaur dan Kasi selaku pelaksana kegiatan anggaran (kecuali kaur keuangan) untuk memaksimalkan belanja di sisa waktu 2 pekan terakhir ini.